Makassar, Rannutechinfo - Pengguna Android sering disarankan untuk membatasi izin akses aplikasi terhadap berbagai data di smartphone. Misalnya aplikasi edit foto tak diberikan akses ke kontak atau lokasi, dan lain-lain.
Tentu, tujuannya adalah melarang aplikasi-aplikasi tersebut dari mendapatkan data-data yang pribadi di smartphone, termasuk lokasi.
Namun baru-baru ini, peneliti mengungkapkan bahwa ribuan aplikasi Android memiliki cara untuk mencurangi sistem perizinan di Android. Selain mengambil data, aplikasi-aplikasi tersebut juga berpotensi melacak keberadaan smartphone pengguna.
Sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (9/7/2019), meskipun pengguna tak memberikan izin akses terhadap sebuah fitur kepada aplikasi A, tampaknya ada kemungkinan aplikasi B yang memiliki izin ke fitur tersebut membagikan ke aplikasi lainnya. Bahkan, aplikasi jahat pun berpotensi membaca data-data tersebut.
Baca Juga:
Menurut peneliti, meski aplikasi A dan B tidak terkait, penyebabnya adalah karena aplikasi-aplikasi itu dibangun dengan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) yang sama.
Oleh karenanya, aplikasi bisa mengakses data tersebut, bahkan ada bukti bahwa pemilik SDK menerima data yang sama.
Peneliti mengibaratkan aplikasi ini seperti anak kecil yang meminta coklat ke ibunya, karena tak diberi, ia akhirnya meminta ke sang ayah.
Berdasarkan studi yang disebutkan di PrivacyCon2019, aplikasi-aplikasi yang dimaksud di antaranya milik Samsung dan Disney yang telah diunduh ratusan juta kali. Aplikasi-aplikasi ini dibangun menggunakan SDK yang dikembangkan oleh Baidu dan firma analitik bernama Salmonads.
SDK milik Baidu dan Salmonads ini rupanya bisa menyerahkan data dari satu aplikasi ke aplikasi lain caranya dengan menyimpannya terlebih dahulu ke smartphone pengguna.
Peneliti melihat, sejumlah aplikasi yang memakai SDK Baidu mungkin diam-diam berupaya mendapatkan data ini untuk dipakai mereka sendiri.
Tak Hanya Ambil Data
Tidak hanya mengambil data, masalah lain yang ditemukan tim peneliti adalah bisa mengirim alamat MAC yang unik dari chip dan router, wireless access point, SSID, dan berbagai data lainnya.
Direktur riset keamanan dan privasi di International Computer Science
Institute Serge Egelman mengatakan, "akses terhadap hardware di atas
bisa mengetahui lokasi perangkat."
Bukan hanya itu, studi ini juga menyebut, aplikasi foto Shutterfly
bisa mengirim koordinat GPS ke servernya. Padahal pengguna tak
memberikan izin ke aplikasi untuk mengakses lokasi. Hal ini dilakukan
dengan mengambil data lokasi dari metadata foto.
Perusahaan tersebut pun membantah bahwa mereka mengumpulkan data itu tanpa izin.
Sejauh ini, peneliti menyebut, sudah ada perbaikan atas masalah ini pada Android Q, setelah mereka memberi tahu ke Google tentang isu pengambilan data lokasi itu.
Sayangnya hal ini tentu tidak akan berdampak pada pengguna Android yang perangkatnya menggunakan OS di bawah versi Android Q.
Pasalnya, per Mei, hanya 10,4 persen perangkat Android yang telah menggunakan OS Android P, sementara, 60 persen sisanya masih pakai Android N.
Baca Juga:
Perusahaan tersebut pun membantah bahwa mereka mengumpulkan data itu tanpa izin.
Sejauh ini, peneliti menyebut, sudah ada perbaikan atas masalah ini pada Android Q, setelah mereka memberi tahu ke Google tentang isu pengambilan data lokasi itu.
Sayangnya hal ini tentu tidak akan berdampak pada pengguna Android yang perangkatnya menggunakan OS di bawah versi Android Q.
Pasalnya, per Mei, hanya 10,4 persen perangkat Android yang telah menggunakan OS Android P, sementara, 60 persen sisanya masih pakai Android N.
0 Komentar